Ditemukannya Partikel Subatomik yang kemudian para ilmuan menyebutnya dengan Partikel Tuhan Reviewed by Kampung Tangguh Semeru dan 17 Orang Lainnya on Rating: 4

Ditemukannya Partikel Subatomik yang kemudian para ilmuan menyebutnya dengan Partikel Tuhan

Posted by: Achmad Husaini RIANC (Racikan Informasi Ala Nasi Campur) Updated at : 2:38 AM

            Ok Kawan, kali ini saya share bertita dari kompas.com dan dari tempo.co mengenai “Ditemukannya Partikel Subatomik yang kemudian para ilmuan menyebutnya dengan Partikel Tuhan”, berikut ini adalah tanggapan atau penjelasan berdasarkan ilmuan dan penelitian, sedangkan dalam Tinjauan Agama Islam, InsyaAlloh saya coba cari.... selamat membaca saja yaa....

Apa dan Kenapa Partikel Tuhan?

Penemuan partikel Tuhan pada Selasa, 3 Juli 2012, menjadi tonggak sejarah perkembangan fisika partikel. Dampak bagi orang awam adalah tidak ada lagi penjelasan sederhana tentang komposisi atom. Sebuah atom selama ini dikenal memiliki komposisi yang terdiri dari proton (bermuatan positif), elektron (bermuatan negatif), dan neutron (bermuatan netral). Tapi kini ada lagi tambahan Higgs-Boson. 

Jadi apa itu Higgs-Boson?

Sebuah partikel yang membentuk sebuah obyek, baik itu molekul, sebutir apel, sebuah kereta, hingga sesosok manusia, dia adalah massa. Pada dasarnya partikel-partikel yang membentuk suatu atom memiliki sifat berbeda-beda. Salah satu partikel yang terpenting dan bersifat misterius adalah massa yang diungkap dalam teori Higgs-Boson.

Kenapa disebut partikel Tuhan?

Nama populer ini muncul dari perjuangan dan debat panjang keberadaan partikel subatomik. Banyak ilmuwan meragukan keberadaan partikel ini. Munculnya nama partikel Tuhan berawal dari pernyataan fisikawan Leon Lederman dalam buku berjudul God Particle: If Universe is the Answer, what is the question?. Awalnya fisikawan Amerika itu menyebutnya goddamn particle. Tapi editor buku Lederman menolaknya, jadilah god particle.

Sebenarnya peletak dasar teori partikel Tuhan, yaitu Peter Higgs, menolak penamaan itu. Sebab pria 83 tahun itu adalah seorang ateis. Jadi sebenarnya tidak ada nuansa agama dalam partikel ini.

Bagaimana orang awam bisa tahu ini bukan penipuan?
Pertama, penemu partikel Tuhan, Badan Kajian Atom Eropa, CERN, memiliki dua tim independen (ATLAS dan CMS). Mereka melakukan percobaan yang sama, jadi data dapat saling uji dan verifikasi.
Kedua, hasil penelitian di-ranking dari nol hingga lima-sigma. Desember tahun lalu, dua tim tersebut menyatakan data mereka menunjukkan dua level serupa yang membuktikan bahwa partikel Higgs-Boson itu ada. Temuan two-sigma itu bisa diterjemahkan bahwa 95 persen hasil percobaan bukan karena kebetulan statistik.

Lalu apa yang mungkin bisa dikembangkan dari teori ini? Apakah memungkinkan manusia bisa menghilang?

Secara teori, menurut fisikawan Universitas Negeri Arizona, Lawrence Krauss, mungkin. Tentunya jika ada perlakuan khusus yang bisa memanipulasi medan di sekitar partikel secara lokal. Maka bisa terjadi sebuah obyek menghilang, sehingga menjadi sebuah pengembangan senjata yang hebat atau trik sulap yang mencengangkan. Tapi, ingat, jika bisa menghilangkan, tentunya harus bisa mengembalikan seperti semula, yaitu memunculkan lagi.

Apakah mungkin juga untuk perjalanan menembus waktu?

"Tentu", kata Krauss. Jika medan partikel Higgs-Boson dimanipulasi dalam area yang besar sehingga memiliki energi, maka akan terjadi energi gravitasi yang repulsif. Akibatnya, wilayah-wilayah di alam semesta ini akan bergerak cepat dan memindahkan barang-barang lebih cepat ketimbang cahaya.

Lalu apakah penemuan ini berbahaya?

Nikolas Solomey, Direktur Kajian Fisika Universitas Negeri Wichita, mengatakan tidak ada bahayanya. Sebab, untuk membuat partikel Higgs-Boson, perlu sejumlah energi. Produksinya membutuhkan energi yang banyak dan sangat terkendali penggunaannya. Penemuan kemarin adalah partikel dasar, masih jauh dari apa yang dikhawatirkan menjadi sejumlah massa yang berbahaya.

Adakah Hubungan Partikel Tuhan dengan Tuhan?

JAKARTA, KOMPAS.com — Penemuan Partikel Tuhan yang diumumkan Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir atau CERN pada Rabu (4/7/2012) membahagiakan bagi ilmuwan, tetapi juga membingungkan bagi masyarakat yang belum memahaminya.

Salah satu yang membingungkan adalah istilah Partikel Tuhan. Tak ayal, banyak kalangan menghubungkan penemuan ini dengan Tuhan dan agama. Apa sebenarnya Partikel Tuhan? Apa partikel itu yang menyusun Tuhan?

Partikel Tuhan sejatinya adalah Higgs Boson. Partikel ini adalah partikel yang "hilang" dalam Model Standar Fisika Partikel. Higgs Boson berperan memberikan massa, menentukan apakah atom dan semesta akan tercipta atau tidak.

 Partikel Tuhan yang dilekatkan pada Higgs Boson bermula dari buku karangan mantan direktur Fermilab (laboratorium di Amerika Serikat yang memburu Partikel Tuhan) berjudul The God Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question?

"Ini sebenarnya karena Leon Lederman (pemenang Nobel Fisika 1988) pernah memberi julukan Higgs Boson 'The Goddamned Particle' dalam bukunya. Alasannya karena sangat susah dicari dan ditemukan," kata Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan Indonesia di CERN.

"Namun, editor buku tidak membolehkan kata 'goddamned' tersebut sehingga diganti dengan 'God'. Dan itu menyangkut sampai sekarang," terangnya dalam e-mail kepada Kompas.com, Kamis (5/7/2012).
Istilah "God" dinilai tepat sebab Higgs Boson begitu central dalam fisika saat ini, sangat krusial untuk mengembangkan pemahaman tentang materi dan sangat istimewa karena perannya.

Dengan demikian, jelas sudah bahwa julukan Partikel Tuhan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Tuhan itu sendiri. Partikel Tuhan dibahas dalam kaitannya dengan ilmu fisika, bukan agama.

*Sesungguhnya semua itu adalah tanda-tanda Kekuasaan Tuhan Yang Maaha Esa dan Maha Kuasa,


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang, serta bahtera yang berjalan di lautan yang bermanfaat bagi manusia, dan apa yang telah Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Al-Baqarah: 164)
Kondisi Kesehatan Santri Ponpes Syaichona Mochammad Kholil berangsur Pulih Reviewed by Kampung Tangguh Semeru dan 17 Orang Lainnya on Rating: 4

Kondisi Kesehatan Santri Ponpes Syaichona Mochammad Kholil berangsur Pulih

Posted by: Achmad Husaini RIANC (Racikan Informasi Ala Nasi Campur) Updated at : 11:27 AM
Pondok pesantren yang sangat besar di tanah jawa timur yaitu Pondok Pesantren Waliyullah Syaichona Mochammad Cholil Rahmatulloh Alaihi sempat digegerkan dengan kejadian yang menimpa santre Pondok Pesantren Syaichona Mochammad Cholil yang keracunan.
Sebagian santri pondok Pesantren Syaichona Kholil yang dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan, kondisi kesehatannya  berangsur-angsur membaik. Bahkan ratusan santri yang keracunan nasi bungkus ini  sebagian sudah diperbolehkan pulang. Namun  sebagian besar santri masih dirawat di Aula RSUD karena kondisi kesehatannya masih parah. 
Banyaknya santri yang keracunan, membuat pihak RSUD Syamrabu menyatakan, kasus keracunan ratusan santri sebagai kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga semua biaya pengobatan santri ditanggung oleh pemerintah setempat.
Pengasuh Ponpes Syachona Cholil bangkalan, KHR Nasich As-Schal saat mengunjungi santrinya di RSUD Bnagkalan mengharap agar Dinas kesehatan bangkalan bisa menemukan penyebab keracunan massal ini, serta berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
 Dijelaskan Kiai Nasich, karenakasus keracunan santri itu sudah dinyatakan KLB, maka seluruh biaya pengobatan santri gratis. “Karena ini kasus luar biasa, sehingga dinas kesehatan yang bertanggung jawab. jadi semua santri tidak ditarik biaya,” kata Ra nasich sapaan akrabnya.
           Dijelaskan dia, saat ini, banyak kondisi ksehatan santri yang sudah pulih kesehatannya. “Sebagian santri ada yang sudah sembuh dan kembali ke pondok,  namun sebagian besar masih ada disini (RSUD Red),” tutur Ra Nasich.
Keracunan massal ini bermula setelah santri mengkonsumi nasi bungkusan, saat berlangsung kegiatan santri di dalam pondok, makanan yang dimasak sendiri oleh santri ini terdiri atas nasi putih, telor, mie dan daging. diduga salah satu dari bahan-bahan makanan itu mengandung racun. hinga kini ratusan santri masih dalam perawatan karena kondisi kesehatannya masih parah. (din/min)