Penjelasan tentang Perbedaan Dan Persamaan Switch dan Hub -- download-aplikasinya.blogspot.com Reviewed by Kampung Tangguh Semeru dan 17 Orang Lainnya on Rating: 4

Penjelasan tentang Perbedaan Dan Persamaan Switch dan Hub -- download-aplikasinya.blogspot.com

SWITCH

Cara kerja switch mirip dengan bridge yang mempunyai banyak port. Sehingga switch disebut dengan multiport bridge. Switch dapat mempelajari alamat hardware host tujuan,sehingga informasi bisa langsung dikirim ke host tujuan. Switch yang lebih cerdas dapat mengecek frame yang eror dan dapat mem-blok frame yang eror tersebut. Switch berfungsi sebagai sentral atau kosentrator pada sebuah network.
Switch dikelompokkan berdasarkan kapasitas/ukuran network menjadi:
1. Dekstop and Workgroup Switches
Switch yang dibuat sebagai pengganti hub tradisional. Contohnya: 1548 Micro Switch 10/100,1900/2800 Switches,2900 XL and 3500 XL Switches,3000 Switches,2900 Switches.
2. Data center and backbone Switches
Switch yang dibuat untuk keperluan network berskala besar atau network yang dinamikanya tinggi. Contohnya 2900 Switches,4000 switches,5000 Switches,6000 Switches,8500 Switches.
Dilihat dari cara kerjanya switch dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Cut through atau fast forward
Switch jenis ini hanya mengecek alamat tujuan (yang ada pada header frame.Kelemahan switch ini yaitu tidak dapat mengecek frame – frame yang eror.
2.Store and Foward
Switch akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum diteruskan ke host tujuan.Kelemahan switch jenis ini adalah meningkatkan latency akibat adanya proses pengecekan seluruh frame yang melalui switch.
3.Fragment free atau modified cut throught
Switch akan membaca 64 byte dari frame sebelum  meneruskan  ke host tujuan. Nilai 64 byte  ini merupakan  jumlah minimum  byte yang dianggap penting untuk menentukan apakah frame atau tidak.
Switch memiliki fitur lain  seperti Qos(Quality of Service),Tos(Type  os Service),IP DSCP to VLAN,VLAN to IP DSCP.
 Symbol Switch                                  Diagram  Switch
 
Switch pada sebuah jaringan adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.
Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI yaitu ATM Switch, ISDN Switch (Integrated Services Digital Network Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang di gunakan berupa ISDN card atau ISDN router), DSLAM Switch dan Ethernet Switch.
Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]|switch]] yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover

HUB

Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
Hub mirip dengan switch,yaitu sebagai kosentrator. Jika informasi dikirim ke host target melalui hub maka informasi akan mengalir ke semua host.Kondisi semacam ini dapat menyebabkan beban traffic yang tinggi.
Cisco mengeluarkan beberapa tipe hub,seperti:
  • 1500 Micro Hub – 10 Mbps port
  • 1528 10/100 Micro Hub
  • 100 Fast Hub
  • 200 Fast Hub
  • 300 Fast Hub
  • 400 Fast Hub
Umumnya hub bersifat statis atau tidak dapat dikonfigurasi ulang.Namun,Cisco juga mengeluarkan jenis Hub yang dapat dikonfigurasi.Contoh hub yang dapat dikonfigurasi yaitu Cisco 1503 Micro Hub Line.
Switch                                                                                                     Hub









Hub sebagai Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
Sebuah hub Ethernet disebut juga sebagai hub aktif, hub jaringan, repeater hub yaitu sebuah perangkat untuk menghubungkan beberapa twisted pair atau perangkat Ethernet fiber optik yang bekerja bersama-sama dan membuat perangkat tersebut bertindak sebagai satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (lapisan 1) dari model OSI. Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. Hub tidak memiliki faslitas routing. Sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast). Hub juga merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network.
Fungsi HUB
Fungsi dasar
Yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain. Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai repeater, ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat. Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan, ia membagi atau memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network. Hub adalah central utnuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah. Kapabilitas yang disediakan hub central utnuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah.
Fungsi Tambahan
Fungsi tambahan selain sebagai central connection point adalah hub menyediakan kemampuan berikut:
  • memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan
  • workstation. menambah jarak network (fungsi sebagai repeater)
  • menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda
  • (Ethernet, Token Ring, FDDI). menawarkan feature yang fault
  • tolerance (isolasi kerusakan) memberikan manajemen service yang
  • tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic)
Kelebihan dan Kekurangan HUB
Kelebihan dari hub adalah bekerja secara half-duplex, mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut.
Kekurangannya :
  • hub cukup mahal
  • membutuhkan kabel tersendiri untuk berjalan
  • akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.
Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
Hub hanya bisa terjadi satu proses transfer data pada satu saat. Ini terjadi karena pada suatu jaringan, sebelum pengiriman data akan diawali dengan pemeriksaan apakah ada pengiriman data dari pihak lain atau tidak. Jika ya, maka pengiriman data akan ditunda sebab jika ada 2 pihak yang mentransfer data secara bersamaan, maka akan terjadi tabrakan antar data (collision).
Karena sifatnya ini, hub tak ubahnya seperti repeater dengan banyak port. Dia tidak mengenal MAC addressing/physical addressing, sehingga tidak bisa memilah data yang harus ditransmisikan, sehingga collision tidak bisa dihindari pada metode kerja si hub ini. Kecepatan transfer data hub sampai dengan 100 Mbps.
 
memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain (uplink). Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub.

GAMBAR: Prinsip Kerja HUB

Dua Jenis HUB Berdasarkan Sisi Pengelolaan
  • Manageable Hub
  • Unmanageable Hub
Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software biasanya menggunakan browser IE. Sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan hub yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.

Post a Comment