Kisah dan Nasehat Ahbab Jama'ah Tabligh dari Pamekasan Reviewed by Kampung Tangguh Semeru dan 17 Orang Lainnya on Rating: 4

Kisah dan Nasehat Ahbab Jama'ah Tabligh dari Pamekasan

Kisah dan Nasehat Ahbab Jama'ah Tabligh dari Pamekasan
Kisah dan Nasehat Ahbab Jama'ah Tabligh dari Pamekasan

Tak Kenal lelah, itulah kata yang sangat layak untuk diutarakan kepada salah seorang Ahbab Jama'ah tabligh dari Pamekasan ini, yang sudah berumur 70 tahun ke atas dan sudah mulai tahun 1998 ikut bergabung bersama Jama'ah TablighJama'ah Tabligh sebenarnya bukanlah sebutan Resmi Jama'ah ini, hanya saja yang terkenal adalah sebutan Jama'ah Tabligh maka penulis menggunakan sebutan ini untuk Artikel ini.

Berikut ini adalah perjumpaan saya kemarin bersama salah seorang yang luar biasa untuk kita ketahui, padahal ia petani yang fakir lagi miskin harta tapi Ia InsyaAllah kaya Iman dan Cinta kepada Allah Azza Wa Jalla dan Baginda Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam. Nasehat salah seorang Ahbab Pekerja Dakwah Ilallah, yang saat ini berada di Larangan - Pamekasan :
"Jangan mengandalkan sesuatu Kecuali Allah Azza Wa Jalla. Karena selain Allah tidak bisa apa-apa... Jangan mengandalkan orang Alim, Jangann mengandalkan orang kaya, jangan mengandalkan orang berpangkat tapi Cukupkanlah Allah sebagai andalan dalam kehidupan kita",,,
lalu beliau bercerita saat di tahun 2013 kemarin ia pergi untuk berhaji dengan Modal uang 16 Juta untuk ongkos berHaji dan 5 bulan berada disana...
Penuh hikmah kisahnya, bagaimana selama 5 bulan ia berada disana...

Umur beliau sekitar 70 tahun ke atas, orangnya kurus, dan semalam saya bersama beliau. di malam itu kerjaannya saat mulai jam 01:00 sampai subuh ia hanya Sholat, Nangis, Membaca Al-Qur'an, dan Dzikir...

Pekerjaan beliau Petani, dan beliau tak pernah memegang uang diatas 2 Juta kecuali yang 16 juta untuk haji tersebut. Saat beliau memegang uang, ia berkata :"Celaka Gusti, bagaimana saya menghabiskan uang ini? Bagaimana saya mempertanggungjawabkan uang ini dihadapan Ajunan ya Allah?"

Beliau pertama kali mengenal Kerja Dakwah mulai tahun 1998, saat pertama kali Beliau masuk Kedalam Jama'ah yang Ajib ini? Beliau hanya berniat untuk menyelidiki dan membuktikan bahwa Jama'ah ini hanyalah Jama'ah Politik. Kurang lebih beliau bercerita kepada kami dengan berkata :
"Saya dahulu ikut Jama'ah Tabligh ini karena saya menyangka bahwa Jama'ah ini hanyalah Politik kemudian Amirnya saat itu berkata :'Ayo ikut keluar bersama kami 3 hari saja, Manis kok seperti madu. Madu kalau tidak dirasakan maka tidak akan diketahui manisnya',

Setelah saya ikut keluar selama 3 hari, saya ikut Jaulah, saat jaulah itu saya menjumpai warung kemudian masuk ke dalamnya. Setelah masuk, semua orang yang di dalam warung izin keluar semuanya. tapi mereka kembali lagi dengan membawa Celurit, Cangkul, dan hendak mengusir kami. Satu yang saya pikirkan saat itu yaitu :'Katanya Manis seperti Madu? Apakah ini yang dikatakan manis? kalau nanti terjadi pertengkaran atau bahkan pertarungan? Maka saya akan mengambil Amirnya agar bertanggungjawab'

Akhirnya Amirnya meminta masyrakat untuk masuk Ke Masjid, dan Amir menjelaskannya kepada mereka, saya lihat semua orang disitu tidak ada yang memegang perlengkapan untuk mengusir kami. Jadi, saya merasa tenang.

Setelah itu, saya diberi tugas Hikmat, sehingga saya yang memasak untuk para Karkun (Sekarang Sebutannya diganti Menjadi Ahbab). Setelah saya memasak? mulai pagi sampai jam 12 tidak masak-masak karena api kompornya tidak menyala, dahulu tidak ada Kompor LPG. Saat itu saya diajari doa-doa saat memasak. Doa saat menyalaka api seperti apa, doa saat menggoreng bagaimana, doa saat setengah matang seperti apa, doa setelah matang juga bagaimana. Banyak sekali doanya? ternyata repot memasak itu. Saat itu saya sadar dan teringat akan istri saya, saat dahulu saya pulang dari bertani, saya tidak mendapati masakan di dapur? Maka saya langsung memukul Istri saya. dan saat itu saya sadar, dan setelah pulang saya wajib meminta maaf kepada istri saya. Kemudian saat itulah saya berdoa :'Ya Allah, ikutkan saya dengan Jama'ah ini', ini bukan Jama'ah politik..."

Sekarang Khuruj Fi sabilillah selama 40 Hari di daerah pamekasan, sudah melewati 8 Masjid, dan besok InsyaAllah pindah... Saya dan Kiyai saya juga kemarin bergabung bersama mereka. Kyai saya tetap disana, InsyaAllah keluar selama 40 hari. Kalau saya tandi Izin pulang karena ada Jadwal Ngajar di Sekolah. InsyaAllah besok balik lagi bersama mereka, ya paling tidak meninggalkan Rumah untuk belajar Khuruj Fi Sabilillah.

Diantara mereka juga Ada, seorang Pembunuh dan Bajingan. Beliau masih belajar membaca Al-Qur'an, dan belajar untuk bertaubat kepada Allah Azza Wa Jalla. Alhamdulillah beliau sudah lancar membaca Al-Qur'an, jika dalam waktu 3 hari hatam Al-Qur'an maka beliau akan langsung syukuran saat selesai Khurujnya.
Beliau berkata :"Jika keluar saya sekarang ini Positif diterima oleh Allah? Maka InsyaAllah akan masuk syurga"

3 orang diantara mereka juga ada Jama'ah Jalan Kaki selama 40 hari. Amirnya yaitu Syeikh At-Tabrani, penanggungjawab Markas Madura. Beliau berkata :
"Ada berapa orang dikampungnya yang sudah ikut Jama'ah?"
Saya jawab:"Ada 4 orang",
beliau :"Empat itu sudah bisa untuk gerak disana. Jika ada orang yang melarangnya atau menganggap Jama'ah ini sesat? saya yang akan menanggungnya, hubungi saya dan bilang kepada saya"

*Kesempatan bagiku untuk meminta sesuatu, karena saya tidak memiliki Siwak? Akhirnya saya mendekati beliau dan berkata :"Saya ingin punya Siwak... Sampean punya ya Abi", beliau berkata :"Iya saya punya, tapi sudah dipakai. Nanti potong bagi dua",,,
*Kenang-kenangan dari beliau semoga Dahi saya Allah sujudkan sampai terbenam ke Bumi dan Semoga Hati saya Allah Azza Wa Jalla gantungkan diatas 'Arsy Allah... Aamiieen
*Inilah InsyaAllah jalan Baginda Rasulullah dan Para Sahabat, ayo saudaraku bekerjalah kepada Allah bersama kami, gerak bersama kami... Bekerjalah kepada Allah Azza Wa Jalla jika ingin mendapatkan gaji yang luar biasa...

Post a Comment