Sampai Jumpa dalam Doa Sang Penyejuk Jiwaku Reviewed by Kampung Tangguh Semeru dan 17 Orang Lainnya on Rating: 4

Sampai Jumpa dalam Doa Sang Penyejuk Jiwaku

Sampai Jumpa dalam Doa Sang Penyejuk Jiwaku
“Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani)

Semoga Allah Menjagamu - Tak ada kidah dan tak ada kata yang hendak penulis ketik detik ini, melainkan hanyalah ketikan yang disertai harapan semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memperbaiki keadaan dan kehidupan kita di dunia dan akhirat kelak. Untuk mengawali posting kali ini penulis memberikan sebuah hadist menarik yang mungkin kita jarang memahaminya dengan yang sebenar-benarnya. Beberapa waktu yang lalu penulis menulis kisah islami yang berjudul Impian Seorang Anak Gadis untuk Mendapatkan Suami Sholeh.

Dan sekarang Penulis setia RIANC akan mencoba menumpahkan sesuatu yang akhir-akhir ini terjadi pada saya sendiri, tentunya tulisan ini sangat erat kaitannya dengan Seseorang yang secara Impian dan harapan dia Allah takdirkan untuk menemani perjalanan hidup ini untuk sampai kepada Ridha Ilahi Rabbi. Sebagaimana baginda Rasulullah Shalallohu Aalahi Wasallam telah bersabda : “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang Shalihah, Sesungguhnya ia telah ditolong separuh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah untuk separuh lainnya.” (HR. Baihaqi).

Itulah salah satu hadist yang memotivasiku untuk berusaha mendapatkan seseorang yang baik akhlak dan agamanya, sekalipun saya sendiri belum baik Agama dan akhlakku. tapi keinginanku itu tetap saya pertahankan sekalipun sudah sangat jelas bahwa Al-Qur'an telah menyinggungku dengan Surah An-Nuur ayat 26 berikut ini:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”(Qur'an Surah An­-Nuur : 26)

Saya sangat menyadari bahwa saya tidaklah termasuk dalam Surah tersebut, tapi saya memiliki pertanyaan kepada Rabbku yaitu :
"Apakah seseorang yang hina sepertiku tidaklah pantas mengharapkan Seorang Istri yang Engkau Jaga Agama dan hatinya? dan Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Engkau Tuhan Semesta Alam, Engkau Tuhannya laki-laki yang sholeh, Engkau pun Tuhannya laki-laki yang hina, Engkau Maha Penyabar, Engkau pun Maha Memperbaiki, Engkau mampu menghinakan orang-orang yang sholeh, dan Engkau pun mampu memuliakan orang-orang yang bodoh dan hina. Sesungguhnya Engkau bertindak sesuai dengan Kehendak-MU ya Rabb."

Saya juga heran kenapa Harapan dan keinginanku untuk bisa diterima oleh seorang wanita sholehah itu begitu besar, sekalipun pada dasarnya saya tidak pantas untuk menikahi wanita yang Allah Azza Wa Jalla lebihkan Agama dan Akhlaknya dengan Cahaya di hatinya. Aku hanya termotivasi oleh Al-Qur'an yang hanya menjadi hiasan kamarku yang tak tersentuh olehku berikut ini :
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu”.(At-Tahrim : 6)

Ayat tersebut lagi-lagi harus membuatku berdoa :
"Ya Allah, jaga Keempat orang tuaku dari Api Neraka, muliaka mereka, dan Jadikanlah dia wanita sholehah dan berilah kami kelak anak keturunan yang Sholeh dan Sholehah yang akan senantiasa Beribadah hanya kepada-MU, Anak keturunan yang berbakti Kepada Engkau dan kepada Baginda Rasul, Serta berbakti kepada kedua orang tuanya. Dan tolong Ya Allah, jangan jadikan anak keturunanku seperti diriku tapi jadikanlah anak keturunanku sepertinya (Ibunya) karena aku tidaklah lebih baik darinya dan aku berlumuran dosa"

Sahabat, setiap kali saya membaca tulisan atau mendengar ustadz-ustadz berkata :"Perbaikilah dirimu jika engkau ingin mendapatkan Istri yang sholehah" Sungguh jiwaku seakan Rapuh karena harapan mendapatkan Istri Sholehah mungkin akan sirna, Alhamdulillah hatiku tetap Allah Azza Wa Jalla teguhkan dengan Ayat :
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari Rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"

Sehingga saya terkadang berfikir : "Memang berat dan sulit mendapatkan seorang wanita yang sholehah karena memang harus berusaha baik dulu Agama saya. seperti kata Baginda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang bersabda, "Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas." (HR. Tirmidzi, hasan), tapi kapan saya bisa memperbaiki diri saya? Padahal saya sendiri seperti ini",

Ditambah lagi dengan perkataan :"Wanita Sholehah itu 1 dari 1001 Miliar Wanita"

Dan Alhamdulillah, setelah saya berusaha bertaubat dari dosa-dosa yang saya perbuat, sekalipu masih banyak dosa yang belum bisa dimintai pertaubatannya. Ternyata Allah Azza Wa Jalla memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa bertemu dengan seorang wanita yang InsyaAllah baik agama dan akhlaknya dan tentunya ia lebih baik dari pada aku, dan ia bisa menerimaku apa adanya. Sehingga itu sangat cukup bagiku, mengenalnya saja sudah sangat bersyukur apalagi sampai menjadi bagian dari hidupnya.

Sehingga yang bisa saya lakukan adalah Berdoa untuknya dan Sampai Jumpa dalam Doa dengan seseorang yang sebenarnya tak pantas untuk dijumpai. Secara tatp muka memang aku tidak pernah berhadapan dengannya tapi secara Doa, ia adalah bagian dari perjalanan hidup saya. Dan sekarang, saya titipkan dia kepada yang menciptakannya yaitu Tuhan Semesta Alam karena saya Yakin bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sebaik-baik Penjaga da Sebaik-baik yang Menyayangi.

Pencarian Lain :
1. Nikmat yang sebenarnya adalah Hadirannya dalam Doa
2. Wanita Sholehah akan Mengarahkan Agama Suaminya
3. Kesabaran berselimut dalam Doa
4. Doa untuknya semoga tersampaikan
5. Engkaulah sang penyemangat hidupku dalam Agama

2 comments

Post a Comment